photo Customer-Support_2.jpg
on

Warga Tiro Disambar Petir

Dua warga Kecamatan Tiro, Pidie, disambar petir Senin (18/4) pukul 20.25 WIB saat mereka duduk istirahat melepas lelah di warung kopi dekat bendungan irigasi Pinto Satu Tiro. Akibatnya, korban bernama Ramli (45), warga Gampong Dayah Baro, meninggal di lokasi kejadian dengan tubuh menghitam dan baju terbakar. Sedangkan rekannya, Yusri (35), warga Gampong Beunot, luka-luka di sekujur tubuh.
Petir yang suaranya menggelegar itu terjadi bersamaan dengan turun hujan di kawasan pegunungan Tiro. Ramli dan Yusri terpental sekitar dua meter dari tempat duduknya saat petir menyambar tubuh mereka. Camat Tiro, M Jakfar mengatakan, kedua warga Tiro yang berprofesi sebagai petani itu disambar petir saat keduanya duduk melepas lelah di warung dekat bendungan irigasi Pinto Satu Tiro.
Ramli yang tercatat sebagai warga Gampong Dayah Baro telah berkeluarga di Usi Meunasah Dayah, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie. Sedangkan Yusri tercatat sebagai warga Gampong Bunot, Kecamatan Tiro, Pidie.
Saat pulang dari sawah, keduanya melepas lelah di warung yang lokasinya dekat dengan bendungan Irigasi Tiro. Saat itu suasana sedang hujan. Tiba-tiba suara petir yang dahsyat menyambar Ramli dan Yusri. “Setelah terpental dua meter dari tempat duduknya, Ramli mengembuskan napas terakhir di lokasi kejadian. Tubuhnya menghitam. Sementara Yusri mengalami luka di sekujur tubuhnya.
Menurut Camat Tiro, jenazah Ramli telah dikebumikan keluarganya kemarin. Sedangkan Yusri dibawa keluarganya pulang ke rumah setelah dirawat di rumah sakit.
“Yusri sudah sembuh, sehingga dokter mengizinkannya pulang ke rumah,” kata M Jafar. Sejauh yang diingat M Jafar, kejadian warga disambar petir di areal bendungan irigasi Pinto Satu Tiro merupakan kali pertama terjadi.
“Kita berdoa kepada Allah semoga kejadian yang sama tidak terjadi lagi di bendungan irigasi Pinto Satu Tiro yang merupakan tempat rekreasi bagi warga lokal,” demikian M Jakfar.