photo Customer-Support_2.jpg
on

Hujan dan Petir Menyapa Surabaya

Selama berada di jalanan mesti lebih berhati-hati selama musim hujan dan petir kali ini. Sebab, insiden pohon tumbang kembali terulang di sejumlah jalan protokol Kota Pahlawan Surabaya kemarin (28/12). Bahkan, salah satunya ambruk dan menimpa penerangan jalan umum (PJU). Berdasar data yang berhasil dihimpun kemarin, ada tiga kejadian pohon tumbang. Yang pertama terjadi di exit tol Jambangan. Pohon Sono setinggi 10 meter menimpa puluhan sepeda motor yang terparkir di bawahnya. Namun, nasib baik masih berpihak pada warga. Sebab, musibah itu tidak menelan korban jiwa.
Kedua, kejadian di Jalan Ngagel Jaya Selatan. Tepatnya di depan Makam Umum Ngagel Rejo. Sebuah pohon yang ditanam di median jalan nyaris roboh. Ranting-rantingnya mengarah ke jalan. Kondisi itu mengakibatkan antrean kendaraan menuju Jalan Bung Tomo. Melihat itu, warga setempat langsung beramai-ramai memotong ranting pohon tersebut.
Ketiga, pohon tumbang terjadi di Jalan HR Muhammad. Lokasinya tepat di depan apartemen Taman Beverly. Sebuah pohon Sono di median jalan setinggi 15 meter roboh dan menimpa sebuah PJU. ’’Kejadiannya pukul 15.30,’’ kata Karyadi, warga setempat di lokasi. Karyadi menjelaskan, saat itu hujan lebat yang mengguyur Jalan HR Muhammad disertai angin kencang. Kuatnya angin membuat batang salah satu pohon patah. Pohon pun langsung menimpa PJU. ’’PJU langsung patah,’’ katanya.
Akibatnya, jalan protokol tersebut macet. Laju kendaraan pun melambat. Ditambah lagi pengendara yang memperlambat laju kendaraan mereka hanya untuk melihat pohon tumbang. Beberapa menit berselang, petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surabaya datang ke lokasi. Mereka langsung memotong dan membersihkan ranting yang tercecer di jalan. Beruntung, insiden itu tidak sampai memakan korban.

Pohon Tumbang
Bukan hanya pohon tumbang, hujan yang berlangsung setengah jam kemarin membuat sejumlah jalan tergenang air. Misalnya, Jalan Mayjend Sungkono, Jalan Bung Tomo, dan Biliton. Ketinggian air mencapai 25–30 cm.
Sementara itu, Kepala Bidang Pertamanan DKP Surabaya Muhammad Aswan menjelaskan, sepekan ini pihaknya menerima sembilan laporan pohon tumbang karena angin dan hujan. Pertama, sebuah pohon tumbang di Ngagel Jaya Utara yang mengakibatkan kecelakaan beruntun pada Senin (21/12). Kedua, enam pohon tumbang pada Minggu (27/12). ’’Yang tumbang tidak di satu lokasi. Ada yang di Jalan Sumatera, Dharmawangsa, dan Kramat Gantung,’’ paparnya.
Kemarin (28/12) DKP menerima laporan adanya dua pohon tumbang. Dua pohon tersebut berada di Jalan Ngagel Jaya. ’’Sebenarnya yang ini tidak tumbang. Tapi hanya sempal (patah sebagian),’’ ujar Aswan. Dia menambahkan, sebagian besar pohon yang tumbang jenis sono dan trembesi. DKP, menurut dia, sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi potensi pohon tumbang saat hujan lebat. Bahkan, DKP telah menurunkan tim khusus untuk memantau kemungkinan adanya pohon tumbang di Surabaya. Tim tersebut terbagi menjadi enam rayon. Yakni, selatan, utara, timur, barat, pusat, dan satu tim perantingan.

Pohon Tumbang
Selain itu, DKP kian intens melakukan perantingan dahan-dahan gondrong pada pepohonan di Surabaya. Biasanya, perantingan dikerjakan saat malam. Meski petugas DKP setiap hari memelototi seluruh pohon, warga harus tetap waspada. Sebab, hujan deras disertai angin dan petir masih akan mengguyur Surabaya. Prakirawan Stasiun Meteorologi Juanda Setyawan menjelaskan, kemarin pihaknya sudah mengeluarkan peringatan cuaca buruk ke Pemkot Surabaya. Hujan dan angin kencang akan mengguyur kota mulai pukul 15.30.
Menurut dia, akhir-akhir ini kecepatan angin meningkat tajam. Berdasar data Stasiun Meteorologi Juanda, angin normalnya hanya berembus 3 knot. Ketika siang kecepatannya 5–10 knot. Nah, ketika masuk musim hujan ini, kecepatan angin bisa mencapai 20 knot. ’’Angin sangat kencang,’’ paparnya.
Penyebabnya adalah awan comulunimbus. Kemunculan awan itu disertai badai petir dan hujan deras. Setyawan mengatakan, cuaca ekstrem tersebut akan terus berlangsung hingga tahun depan. Puncaknya Januari dan Februari.