photo Customer-Support_2.jpg
on

Awas Badai Petir di Surabaya

Hujan lebat disertai angin kencang dan petir kembali melanda kota Surabaya, tak hanya merobohkan papan reklame dan pohon di sejumlah kawasan. Tapi hujan deras yang berlangsung sekitar 45 menit itu juga membuat tenda di lahan parkir sepeda motor DPRD Surabaya ambruk. Plafon Balai Kota pun ambrol. Ini membuat sejumlah pegawai di sana kaget dan semburat keluar. Sementara di sejumlah titik jalan terjadi kemacetan, lantaran pohon-pohon yang tumbang melintang di jalanan. Bahkan, pohon yang tumpang di depan Grahadi menimpa mobil CRV Nopol L 452 II, yang mengakibatkan kaca depan mobil putih itu pecah. Warga kota diminta berhati-hati, sebab diprakirakan bakal ada badai petir di kota Surabaya. 
Peristiwa Mobil CRV yang ditimpuk pohon tumbang di Grahadi, nasib sama dialami mobil Honda Jazz yang melintas di Jalan Walikota Mustajab. Mobil ini mengalami pecah kaca bagian depan setelah tertimpa tiang lampu penerang jalan yang juga tiba-tiba ambruk. Beberapa mobil derek milik Dinas Perhubungan Kota Surabaya dikerahkan untuk membantu mengevakuasi kedua mobil tersebut.
Pohon tumbang juga terjadi di depan SDN Kaliasin ke arah halaman SDN Kaliasin. Ada dua pohon yang ambruk. Beruntung tak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian ini. Padahal, saat kejadian kawasan sepanjang Jl Gubernur Suryo sedang padat kendaraan.
Pantauan di lokasi, hujan ini membuat sejumlah pengendara motor yang saat itu tak siap terlihat kalang kabut. Sebagian langsung memilih minggir ke trotoar. Sebagian lagi justru memutar balik arah berlawanan untuk mencari tempat berteduh. "Lhaa hujannya menakutkan mas. Laju motor saya jadi oleng. Berhubung macet, ya sudah, saya puter balik saja untuk berteduh," cetus Rony yang saat itu berteduh di salah satu atap sebuah hotel di Jalan Tunjungan Surabaya.
Pemandangan yang hampir sama juga terjadi digedung DPRD Kota Surabaya, Jalan Yos Sudarso. Saat mengetahui sejumlah pohon tumbang menimpa motor yang sedang parkir. Seluruh penghuni gedung dewan ini langsung semburat untuk menyelamatkan diri. "Takut kalau di dalam mas. Nanti kalau tiba tiba gedungnya yang ambruk, bagaimana?" tutur Irsyad, seorang pengamanan dalam DPRD. 
Sementara di Jl Yos Sudarso, banyak pengendara memilih menghentikan kendaraannya. Mereka khawatir tertimpa pohon. Selain itu, media reklame besar yang ada di kantor Pusura terhuyung-huyung kena angin kencang. Orang-orang yang ada di sekitar itu pun berlarian ketakutan mencari selamat. "Saya tadi naik motor berniat pulang, tiba-tiba hujan deras disertai angin dan petir. Saat itu saya langsung terhuyung, saking takutnya saya langsung memarkir kendaraan mencari selamat. Wih, saya ketakutan," jelas Irwan, warga Kalibutuh yang melintas di Jl Yos Sudarso.